Tuesday, October 23, 2012

POPOKI, Japanese restaurant that serve Halal food.



Jadi sore ini, menjelang makan malam, hujan turun dengan derasnya di sekitar kampus Nishi-Chiba. Seorang teman, Mas Ghufron, mengajak survey ke restoran-restoran halal di sekitar kampus, karena besok dosennya dari ITS mau datang, jadi mau diajak jalan-jalan.

Pilihan survey, sekaligus makan malam dan menghangatkan badan, jatuh ke POPOKI, yang letaknya di salah satu sudut jalan di sekitar Nishi-Chiba station. Saya belum pernah makan di restoran ini, walaupun sebenarnya sudah pernah diajak oleh senior (yang orang Indonesia dan sekarang sudah kembali ke Indonesia lagi), namun waktu itu batal, karena pas datang ke restoran itu, ada beberapa orang lokal yang sudah mengantri (iya, sampe ngantri loh) di depan pintu restoran tersebut. Beruntung, kali ini begitu tiba di POPOKI, belum ada pengunjung lain.

Begitu masuk, ada dua orang pegawai, yang sepertinya ownernya juga, sepasang bapak-ibu yang sudah berumur. Kemudian si bapak tua ini mempersilahkan kami duduk dengan bahasa Jepang. Tak lama, beliau bertanya, dari mana asal kami, apakah dari Indonesia? Setelah kami iyakan, beliau kembali bertanya "Muslim?", dan kami iyakan lagi.

Kemudian dia memberikan menu yang di judulnya tertulis "Muslim Food Menu" (sambil memberikan gelas kosong yang bisa diisi air putih dingin sepuasnya). Isi dari menu tersebut tiga macam jenis makanan, "Yaki-Sakana", "Nasi Goreng", dan "Mie Goreng". Di setiap makanannya, dijelaskan isi dari menu makanan tersebut, dalam bahasa Indonesia, yang kesemuanya sudah termasuk nasi (apalagi yang nasi goreng, ya jelaslah), salad dan miso-soup. Rupanya, Yaki-sakana adalah ikan mackarel berbumbu yang dibakar. Karena waktu itu kami berempat, maka dua orang pesan Yaki-Sakana, Mas Ghufron pesan Nasi Goreng, dan saya sendiri pesan Mie Goreng.

Si Bapak Pemilik sedang menyiapkan makanan

Sambil menunggu makanan datang, kami melihat-lihat interior dari restoran yang ukurannya relatif kecil ini. di seluruh dindingnya ditempeli foto-foto dari bapak-ibu pemilik restoran di berbagai penjuru dunia. United States, China, Rusia, Eropa, dsb. Rupa-rupanya, mereka senang jalan-jalan (kalau kata mereka, "sightseeing"). Bahkan mereka menunjukkan foto si Bapak sedang berpose menggenjot becak di Yogyakarta.

Makananpun datang. Dan yang membuat kaget, porsinya. Saya sempat pesimis apakah teman-teman perempuan saya sanggup menghabiskan makanannya. Well, ternyata mereka sanggup.
Hore, dua orang cewe ini sanggup menghabiskan makanan mereka yang berporsi besar
 Setelah bersusah payah menghabiskan makanan tersebut, saya mulai memperhatikan sekitar, rupanya sudah banyak orang jepang yang berdatangan. Restoran pun penuh. Saya melihat makanan yang dihidangkan di depan mereka. Sepertinya Yakiniku -Gyu/Beef gitu. Dengan porsi yang lebih besar lagi dari makanan kami. I see.. pantes sampe pada antri. Pada ngincer porsinya toh. Dan lagi asik makan, si Bapak Pemilik mondar-mandi ngambil sesuatu dari kulkas untuk kami, ternyata beliau ngeluarin saos sambel merk ABC. Makasih pak, walaupun gak seorang pun dari kita menggunakannya.

Sambal Asli ABC

Okay, kita mulai penilaian tentang makanannya.
Pertama, makanan yang saya pesan. Mie Goreng. Soal porsi, gausah diomongin lagi, daritadi udah di bahas. Soal rasa, rupanya pada mie-nya sendiri, bumbunya gak terlalu berasa. Mungkin memang stylenya mie-nya buat pelengkap aja. Kalo rasanya, berasal dari telor 1/4 matang (nggak tau seperempat atau setengah), seafood-seafoodnya (ada cumi sama udangnya), dan dari saladnya. Puas sih makannya karena banyak dan rasanya bervariasi, walaupun gak sesuai dugaan, karena rasa yang macem-macem itu bukan berasal dari mie-nya, melainkan dari aksesorisnya.
Mie Goreng A La POPOKI

Sip, beralih ke yang kedua. Nasi goreng. Jangan berharap kaya nasi goreng di Indonesia deh. Mirip sama yang mie goreng tadi, nasinya sendiri bumbunya kurang kuat. Kesannya nggak meresap bumbunya. Rasanya ketolong sama telor, seafood, dan saladnya juga. Ini lebih mengecewakan dari yang Mie goreng sih, karena ya.. lebih monoton rasanya. But still, enak, ngenyangin. Untung masih ada aksesoris-aksesorisnya tadi.

Nasi Goreng A La POPOKI
 Yang terakhir, Yaki-Sakana. Nah ini, yang ini nih, enak. Rasa bumbu di ikan mackarelnya tuh enak, ditambah tekstur ikannya yang empuk dan tebel. Ikannya mateng sampe dalem. Udah ikannya enak, ada salad dan misonya juga. Porsinya juga gede. Jadi, walaupun yang dua menu sebelumnya cukup memuaskan, yang ini memuaskan banget (untuk menu dengan harga 600yen di jepang).

Yaki-Sakana A La POPOKI

Selesai makan, si Bapak Pemilik langsung membereskan piring kami, dan bilang total harganya berapa. Sambil membayar, kami dikasih permen gratis sama Si Bapak. Habis itu bapak itu bilang "terimakasih", "selamat tinggal". Buset, baik dan ramah sih, tapi kok buru-buru banget, kaya disuruh cepet-cepet pergi.
Pas keluar dari restoran, baru ketauan kenapa.. ternyata sudah ada 3 orang yang mengantri di luar Restoran. Astaga. Mantap bener restoran kecil ini. Hehehe.

Gratis permen setelah makan! hehehe



1 comment:

  1. baru mau bilang: "ada yang ngantri kali makanya terkesan diburu2" eh udah ada di kalimat berikutnya.. hahaha.. anywayyy.. slurpppppppppphh! the fish looks yumm!

    ReplyDelete